24/02/14

Cerita Kolam RENANG



Percaya nggak kalau saya bilang saya baru menyentuh kolam renang pertama kali dalam hidup saya adalah saat saya berumur 23 tahun. Angka yang benar-benar sangat terlambat untuk seseorang yang tinggal di negara kepulauan seperti Indonesia yang notabene hidup dikelilingi air. 

Apalagi saat ini pelajaran Renang sudah masuk kurikulum resmi pelajaran olah raga di sekolah, semakin siriklah saya dengan anak-anak zaman sekarang karena sejak kecil mereka sudah diajari berenang. 

Zamannya saya masih SD dulu, boro-boro ada pelajaran renang, setiap pelajaran olahraga kita malah disuruh senam melulu, makanya badan saya bagus begini. Bagus untuk umpan menangkap binatang buas maksudnya.

Masih ingat beberapa tahun yang lalu, pas masa-masa belajar berenang,  seorang anak berusia di bawah sepuluh tahun berenang dengan lincahnya seliweran dikanan kiri saya seperti ikan pesut. Sepertinya dia meledek saya. Untungnya saya termasuk yang cepat belajar berenang, karena setelah enam kali latihan, saya sudah menguasai renang gaya bebas dan gaya dada. 
Terkutuklah gaya kupu-kupu dan gaya punggung karena sampai detik ini saya tidak kunjung bisa menguasainya. Jadi jika anda ingin kursus privat renang kepada saya, saya hanya bisa mengajarkan anda dua gaya yang saya sebutkan di atas.

Berbicara mengenai berenang, pastinya ini dilakukan di kolam renang. Hari gini masih belajar renang di empang? Plis deh! 
Nah, yang namanya di kolam renang selalu saja ada kisah atau pemandangan menarik. Beruntunglah saya yang termasuk orang yang suka memperhatikan dan mengobservasi sekeliling saya sehingga saya bisa membaginya dengan anda semua melalui tulisan ini. 
Berikut adalah hal-hal aneh yang tidak ada hubungannya dengan aktifitas berenang namun sering saya lihat terjadi di kolam renang.

PIKNIK
Orang datang ke kolam renang bukan melulu untuk berenang. Saya pernah melihat satu rombongan keluarga besar (mulai dari kakek, nenek, tante, om, bapak, ibu, keponakan, kakak, adik sampai cucu) menggelar  tikar di pinggir kolam renang kemudian makan bersama. Saya pikir mungkin mereka akan berenang massal setelah makan. 
Ternyata sampai akhirnya mereka gulung tikar dan pulang, tak satupun dari mereka yang berenang. Jadi bisa dibilang mereka datang ke kolam renang hanya sekedar piknik, mungkin orang-orang yang berenang dianggap pemandangan indah sekaligus penggugah selera makan.

DIAM DI TEMPAT
Ada juga orang yang nyemplung ke kolam renang, kemudian diam. Bukan karena kram atau tenggelam kedasar kolam renang, tetapi ya itu, cuma sekedar berendam di pinggir kolam renang. 
Maksudnya apa coba? Kalo berendam di jacuzzi yang suhu airnya bisa diatur sih masih akal, tetapi kalo berendam di kolam renang yang airnya nggak jelas begitu, apa bukan aneh namanya? 
Jadi selama dua jam itu dia diam saja di pinggir kolam renang.

JALAN KAKI
Yang lebih membuat bingung lagi, ada orang yang seperti enggak niat berenang, tetapi jalan kaki. Serius! Bukannya belajar berenang, kadang saya sering melihat sepasukan remaja-remaja tanggung turun ke dalam kolam renang, kemudian jalan kaki dari ujung yang satu ke ujung yang lain sambil ngobrol. Apa coba?

LOKASI PEMOTRETAN
Saya sering melihat segerombolan anak-anak sekolah yang datang ke kolam renang pakai baju renang, tetapi begitu sampai di pinggir kolam renang langsung foto-foto narsis pake handphone. Bahkan banyak yang ngotot minta difoto saat meloncat ke dalam kolam renang biar kesannya lagi terbang, tetapi motret pake kamera HP. Untuk bisa menangkat objek bergerak begitu kan pake kamera khusus. Iya nggak sih? Atau jangan-jangan saya yang gaptek.

LOKASI BERMAIN SKI
Permukaaan lantai di pinggir kolam renang sengaja dibuat bertekstur kasar agar tidak licin. Tetapi ternyata, segimana kasarnya permukaan lantai, kalau dalam keadaan basah ya tetap aja licin. 
Ketika sedang berenang atau ketika sedang mengatur nafas di pinggir kolam renang, saya bolak-balik mendengar bunyi gedebuk. 
Anak-anak sering sekali berlari-lari di sekitar kolam renang entah untuk tujuan apa. Kadang saat saya sudah hampir  membuka mulut untuk meneriaki mereka agar jangan berlari, tetapi terlambat. Suara gebeduk  itu sudah mendahului teriakan saya.

ASOSIAL
Yang bikin saya tidak habis bikir, ada orang yang sepertinya jago berenang tetapi pakai kacamata kuda. Ini hanya kiasan, dia tidak benar-benar pakai kacamata kuda. Maksudnya berenang se-enaknya dewe tanpa memperhatikan sekitar. 
Saya sering menyaksikan para perenang jagoan itu saling bertabrakan di tengah kolam renang. Buat saya, sangat aneh ketika kita melakukan sesuatu tanpa mempedulikan sekeliling kita. Udah jelas-jelas dia tau bahwa dia tidak sendirian di kolam renang itu, jadi seharusnya dia bisa antisipasi dong bahwa dia harus hati-hati atau setidaknya bisa ‘banting setir’ untuk menghindari tabrakan.

AJANG MESUM
Ini yang sering saya temui pada pasangan yang datang ke kolam renang. Lagaknya sih si cowok mau ngajarin ceweknya berenang, jadi si cowok bebas-bebas aja pegang bagian tubuh ceweknya dengan alasan membantu ceweknya mengambang atau menggerakkan kaki. Ya sampai lebaran monyet tuh cewek nggak bakalan bisa berenang, wong cowoknya yang ngajarin juga nggak bisa berenang. 

Kadang kalau sudah kelelahan (karena si cewek tak kunjung bisa mengambang atau si cowok yang enggak becus ngajarin), mereka akan minggir ke sudut kolam renang memisahkan diri dari keramaian. And there they go. Kebetulan saya punya hobby meloncat ke dalam kolam renang, kemudian meluncur di dasar kolam renang sepanjang sepuluh meter sambil berlatih tahan nafas, jadi saya biasa menyaksikan apa yang terjadi di bawah kolam renang. 
Misal kaki si A sudah nempel ke paha si B, atau tangan si C sudah merayap ke bagian tubuh terlarang si D. Dari atas air semua itu tidak bakal kelihatan, tetapi kalau dilihat dari dalam air, wuihhhhh….semua terlihat jelas. Dan satu lagi, semua benda terlihat lebih besar ketika berada di dalam air.

EXHIBITIONIST
Kalau yang ini meskipun tidak terjadi setiap hari, tetapi lumayan sering saya temui. Dan biasanya pelakunya adalah cowok. Ya iyalah, soalnya saya bertemu orang-orang seperti ini di kamar bilas cowok. Mungkin yang cewek juga ada, tetapi saya kan tidak mungkin masuk ke kamar bilas cewek untuk memastikannya

Jadi si tukang pamer ini emang narsis. Kita kan biasanya kalau di kamar bilas, minimal masih ada sehelai benang nempel di tubuh. Ini kiasan, maksudnya kita ogah benar-benar telanjang, pasti masih pakai celana dalam. 
Nah, si tukang pamer ini pede aja bugil jalan mondar-mandir seliweran di ruang bilas. Padahal, kalau dia mau mandi dalam keadaan seperti itu, kamar bilas menyediakan ruangan tertutup. Tetapi meskipun kamar bilas yang tertutup itu kosong, dia tetap aja cuek berbugil-bugil ria di kamar bilas yang terbuka. Apa maksudnya coba kalau bukan karena ingin pamer. 
Dan memang, dia punya alasan yang kuat untuk pamer dan membuat pria-pria lain iri dan dengki. Maklum, untuk para pria, ukuran itu sangat penting.

SWIMSUIT FETISH
Nah, kalau yang ini hampir ada setiap saat ada. Maksud saya, ada aja orang yang datang ke kolam renang untuk nonton orang yang berenang. Dikira kita ikan lumba-lumba kali ya? Jadi si oknum (bisa cewek, bisa juga cowok) ini tidak berenang, tidak pakai baju renang, hanya duduk di pinggir kolam renang sambil memperhatikan orang-orang lalu lalang yang memakai baju renang. 

Dia juga paling hobby duduk di dekat orang yang baru keluar dari kolam renang untuk istirahat, kemudian curi-curi pandang. Kesannya dia tuh menikmati banget pemandangan orang-orang yang memakai baju renang. 
Kalau di kamar bilas, lain lagi ulahnya. Dia akan bolak-balik keluar masuk kamar bilas dan ada saja yang dilakukannya : cuci tangan-lah, cuci kaki-lah, cuci muka-lah, pipis-lah, tetapi matanya tetap tertuju pada orang-orang yang sedang membersihkan diri di kamar bilas hanya pake kolor doang.

Jadi, kalau anda menyangka kolam renang hanya berisi orang-orang yang berenang maka anda salah. Jangan-jangan anda termasuk salah satu yang saya sebutin di atas? Tetapi jangan khawatir, saya bisa kok menjaga rahasia.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar