19/03/14

Euforia Abadi NIKE ARDILLA

Tidak tau sudah berapa puluh tahun telah berlalu, yang jelas tepat tanggal seperti ini, yaitu 19 Maret, yang saya ingat waktu itu saya masih kelas 1 SMA, saya kaget nonton breaking news di TVRI mengenai tewasnya Nike Ardilla akibat kecelakaan lalu lintas.

Sebenarnya saya tidak segitu ngefans sama Nike, tetapi kabar itu sempat membuat saya termenung selama beberapa saat. Saya tumbuh bersama lagu-lagunya yang selalu berhasil menjadi hits. Jadi mau tidak mau rasanya seperti sudah 'akrab' dengan suara dan sosok Nike.

Gila, umur orang memang tidak bisa diduga ya. Perasaan baru tadi malam saya melihat video lagu baru Nike Ardilla pake rok belang-belang di pantai, yang saya ingat bagian akhir  lagunya  ada kalimat “jalanku masih panjang...”. Ironis banget, karena ternyata jalannya tak lagi panjang.

Kalau dihitung-hitung, usia Nike Ardilla pada saat meninggal sekitar 19 tahun. Usia yang relatif masih belia, masih remaja. Ibaratnya dia baru lulus SMA. Usia yang masih sangat produktif untuk seorang penyanyi, model dan aktris, tiga profesi yang digeluti Nike.

Saya langsung terbayang masa-masa SMP dulu. Meskipun saya dan teman-teman sekolah saya sesama cowok tidak terlalu menyukai lagu-lagu Nike Ardilla, tetapi kami selalu rebutan ngaku-ngaku sebagai cowoknya Nike Ardilla. 
Jadi dulu kan ada tuh trend ngisi buku agenda milik siswa cewek, kita disuruh ngisi biodata. Mulai dari nama, tanggal lahir, makanan kesukaan dan nama pacar. Biasanya hampir semua anak cowok mengisi kolom nama pacar dengan nama Nike Ardilla, termasuk saya. Sontoloyo memang. 

Dulu Nike Ardilla termasuk penyanyi yang paling cantik. Mukanya sendu dan manis gitu. Kayaknya dulu hampir semua anak-anak cowok ngimpi banget pengen punya cewek yang kayak Nike Ardilla. Pokoknya dream girlfriend banget.

Saya pertama kali lihat Nike Ardilla waktu nyanyi Seberkas Sinar. Saya malah sempat sebal sama Nike Ardilla, karena di telinga saya kok lagunya nyontek lagu Rumah Kita-nya God Bless? Tetapi belakangan saya menyadari bahwa orang yang pantas saya sebelin itu adalah Deddy Dores karena dia yang nulis lagunya. Tetapi kenapa juga Nike Ardilla mau ya? Masa nggak tau lagu Rumah Kita yang dulu hits banget itu?

Ya, lagu ini memang berhasil mengangkat nama Nike Ardilla ke jajaran penyanyi papan atas Indonesia, meskipun agak ‘ternoda’ dengan kasus nyontek melodi lagu lain itu. 
Dengar-dengar, Nike Ardilla sudah eksis sebagai aktris film sejak usia 13 tahun. Tetapi saya baru tau Nike Ardilla ya setelah dia menjadi  penyanyi.

Saya suka video Biarkan Cintamu Berlalu, menurut saya di situ Nike Ardilla cantik banget, meskipun lagunya ya gitu deh. Lagu-lagu dengan tema perempuan yang teraniaya khas Nike Ardilla banget, apalagi ciptaan Deddy Dores pula.

Yang saya salut dari Nike Ardilla, diam-diam dia ternyata punya jiwa sosial yang tinggi. Dan orang-orang baru mengetahui itu setelah dia meninggal. Jadi selama hidupnya Nike Ardilla tidak pernah terdengar punya yayasan Sekolah Luar Biasa karena mungkin Nike nggak pernah cerita. 
Beda dengan seleb-seleb lokal zaman sekarang. Baru nyumbang beras saja, bawa-bawa kamera dan wartawan infotainment.

Saya juga salut banget sama para penggemar Nike Ardilla. Me-maintain euforia artis yang sudah nggak ada jelas bukan pekerjaan yang mudah. Ini sudah lebih dari sepuluh tahun lho, dan ritual peringatan hari kematian dan ulang tahun Nike Ardilla pasti akan selalu muncul menjadi headline di infotainment televisi maupun media cetak hiburan. 

Terlihat jelas bahwa ada regenerasi dalam tubuh Nike Ardilla Fans Club. Jadi penggemar fanatik yang dulu mungkin sudah tak sefanatik dulu lagi karena seiring usia, digantikan oleh penggemar fanatik dari generasi berikutnya. Bisa jadi ada anak-anak muda yang ngefans sama Nike Ardilla, padahal dulu waktu Nike eksis sampai meninggal, mereka belum lahir. Sudah seperti Elvis Presley saja.

Banyak artis-artis Indonesia yang sudah tiada, tetapi kayaknya cuma Nike Ardilla yang hari kematian dan ulang tahunnya diperingati setiap tahun. Sosoknya sudah seperti sosok legenda yang tidak mungkin akan hilang ditelan zaman. Untuk hal yang satu ini, saya acung jempol untuk Nike Ardilla dan juga para penggemarnya.

Ternyata benar seperti bagian akhir lagu yang dulu saya dengar sehari sebelum kematian Nike Ardilla: “jalanku masih panjang...”. 
Ternyata jalannya memang masih panjang, karena walaupun Nike Ardilla sudah tiada, tetapi ‘jalannya’ masih diteruskan oleh para penggemarnya. Hebat!
Share: