Tidak tau sudah berapa puluh tahun telah berlalu,
yang jelas tepat tanggal seperti ini, yaitu 19 Maret, yang saya ingat waktu itu saya
masih kelas 1 SMA, saya kaget nonton breaking news di TVRI mengenai tewasnya Nike Ardilla akibat kecelakaan lalu
lintas.
Sebenarnya
saya tidak segitu ngefans sama Nike, tetapi kabar itu sempat membuat saya termenung
selama beberapa saat. Saya tumbuh bersama lagu-lagunya yang selalu berhasil menjadi hits. Jadi mau tidak mau rasanya seperti sudah 'akrab' dengan suara dan sosok Nike.
Gila, umur orang memang tidak bisa diduga ya. Perasaan
baru tadi malam saya melihat video lagu baru Nike Ardilla pake rok
belang-belang di pantai, yang saya ingat bagian akhir lagunya
ada kalimat “jalanku masih panjang...”.
Ironis banget, karena ternyata jalannya tak lagi panjang.
Kalau
dihitung-hitung, usia Nike Ardilla pada saat meninggal sekitar 19 tahun. Usia
yang relatif masih belia, masih remaja. Ibaratnya dia baru lulus SMA. Usia yang
masih sangat produktif untuk seorang penyanyi, model dan aktris, tiga profesi
yang digeluti Nike.
Saya
langsung terbayang masa-masa SMP dulu. Meskipun saya dan teman-teman sekolah
saya sesama cowok tidak terlalu menyukai lagu-lagu Nike Ardilla, tetapi kami
selalu rebutan ngaku-ngaku sebagai cowoknya Nike Ardilla.
Jadi dulu kan ada tuh
trend ngisi buku agenda milik siswa cewek,
kita disuruh ngisi biodata. Mulai dari nama, tanggal lahir, makanan kesukaan
dan nama pacar. Biasanya hampir semua anak cowok mengisi kolom nama pacar
dengan nama Nike Ardilla, termasuk saya. Sontoloyo memang.
Dulu Nike Ardilla
termasuk penyanyi yang paling cantik. Mukanya sendu dan manis gitu. Kayaknya
dulu hampir semua anak-anak cowok ngimpi banget pengen punya cewek yang kayak
Nike Ardilla. Pokoknya dream girlfriend banget.
Saya
pertama kali lihat Nike Ardilla waktu nyanyi Seberkas
Sinar. Saya malah sempat sebal sama Nike Ardilla, karena di telinga saya kok
lagunya nyontek lagu Rumah Kita-nya God Bless? Tetapi belakangan saya
menyadari bahwa orang yang pantas saya sebelin itu adalah Deddy Dores karena dia yang nulis lagunya. Tetapi kenapa juga Nike
Ardilla mau ya? Masa nggak tau lagu Rumah Kita yang dulu hits banget itu?
Ya,
lagu ini memang berhasil mengangkat nama Nike Ardilla ke jajaran penyanyi papan
atas Indonesia, meskipun agak ‘ternoda’ dengan kasus nyontek melodi lagu lain
itu.
Dengar-dengar, Nike Ardilla sudah eksis sebagai aktris film sejak usia 13
tahun. Tetapi saya baru tau Nike Ardilla ya setelah dia menjadi penyanyi.
Saya
suka video Biarkan Cintamu Berlalu,
menurut saya di situ Nike Ardilla cantik banget, meskipun lagunya ya gitu deh. Lagu-lagu dengan tema
perempuan yang teraniaya khas Nike Ardilla banget, apalagi ciptaan Deddy Dores
pula.
Yang
saya salut dari Nike Ardilla, diam-diam dia ternyata punya jiwa sosial yang
tinggi. Dan orang-orang baru mengetahui itu setelah dia meninggal. Jadi selama
hidupnya Nike Ardilla tidak pernah terdengar punya yayasan Sekolah Luar Biasa karena mungkin Nike nggak pernah cerita.
Beda
dengan seleb-seleb lokal zaman sekarang. Baru nyumbang beras saja, bawa-bawa
kamera dan wartawan infotainment.
Saya
juga salut banget sama para penggemar Nike Ardilla. Me-maintain euforia artis yang sudah nggak ada jelas bukan pekerjaan
yang mudah. Ini sudah lebih dari sepuluh tahun lho, dan ritual peringatan hari
kematian dan ulang tahun Nike Ardilla pasti akan selalu muncul menjadi headline di infotainment televisi maupun media cetak hiburan.
Terlihat jelas
bahwa ada regenerasi dalam tubuh Nike
Ardilla Fans Club. Jadi penggemar fanatik yang dulu mungkin sudah tak
sefanatik dulu lagi karena seiring usia, digantikan oleh penggemar fanatik dari
generasi berikutnya. Bisa jadi ada anak-anak muda yang ngefans sama Nike
Ardilla, padahal dulu waktu Nike eksis sampai meninggal, mereka belum lahir. Sudah
seperti Elvis Presley saja.
Banyak
artis-artis Indonesia yang sudah tiada, tetapi kayaknya cuma Nike Ardilla yang
hari kematian dan ulang tahunnya diperingati setiap tahun. Sosoknya sudah
seperti sosok legenda yang tidak mungkin akan hilang ditelan zaman. Untuk hal
yang satu ini, saya acung jempol untuk Nike Ardilla dan juga para penggemarnya.
Ternyata
benar seperti bagian akhir lagu yang dulu saya dengar sehari sebelum kematian
Nike Ardilla: “jalanku masih panjang...”.
Ternyata jalannya memang masih panjang, karena walaupun Nike Ardilla sudah
tiada, tetapi ‘jalannya’ masih diteruskan oleh para penggemarnya. Hebat!