Tidak seperti Filipina atau Jepang yang kerap memiliki penyanyi yang berani
mengadu nasib ke dunia internasional dengan membawa bendera negara masing-masing,
juga tidak seperti Hongkong atau Korea yang merupakan gudang aktor dan aktris
yang sanggup menembus industri film Hollywood, maka Indonesia termasuk
yang sangat jarang memiliki anak bangsa yang mampu berbicara banyak dipentas
hiburan dunia.
Adalah Anggun Cipta Sasmi satu dari sedikit anak bangsa yang berani
mengikuti takdir menjadi penyanyi internasional dengan mengibarkan bendera
Indonesia dengan cara yang berbeda dan unik, yaitu dengan bangga memperkenalkan
bahasa Indonesia kepada masyarakat dunia.
Merilis album internasional yang pertama : Snow On The Sahara yang
dirilis dilebih dari 33 negara termasuk di Amerika dan Inggris, Anggun menulis
sebuah lagu berjudul Selamanya yang secara keseluruhan liriknya
menggunakan bahasa Indonesia. Tidak hanya pada penggunaan bahasa saja, tetapi
melodi lagu tersebut juga sarat dengan cengkok Sunda yang dipadu dengan India.
Tidak tanggung-tanggung, ketika tampil di acara televisi Amerika bernama New
York 54 Session West, Anggun juga menyanyikan lagu ini sebagai salah satu
lagu andalannya.
Bayangkan betapa bangganya orang Indonesia di Amerika ketika
menyaksikan Anggun menyanyikan lagu bahasa Indonesia di televisi Amerika dengan
lirik puitis : “Kuharap mentari pagi tak menyambutku. Kuharap sinar rembulan
tutup mataku selamanya. Sejak kau pergi tinggalkan bumi. Tinggallah ku sendiri.
Turunkan matahari dan usir bintang-bintang. Putarlah Utara ke Selatan. Untuk
apa lagi semuanya? Ambil-lah jiwa retak ini, ku tak ingin lagi. Putuskan
ari-ari bumi, aku ingin pergi menuju abadi. Selamanya…”
Masih di album yang sama, pada lagu A Rose In The Wind Anggun
menyelipkan beberapa kalimat dalam bahasa Indonesia ditengah-tengah lagu yang
dibawakan Anggun seperti sedang berdialog monolog atau membaca puisi : “Garuda,
maafkan aku yang melupakanmu. Tetapi cinta lebih kuat dari perbatasan. Biarkan
aku jadi kompas-mu. Kan ku tunjuk laharmu kearah gunung berapi dimasa kecilku”.
Sementara pada lagu On The Breath Of An Angel, Anggun menggunakan
bahasa pada Indonesia pada salah satu baitnya : “Disemua bahasa, semua
warna. Kupahami kata yang kau ukir indah. Nyanyi beku angin cairkan sengat
surya. Direlung hatiku bernyanyi bidadari”.
Lagu Dream Of Me juga tak ketinggalan sentuhan Indonesia ala Anggun.
Meski lagu ini adalah lagu bahasa Inggris, tetapi bagian vokal latar
justru menggunakan bahasa Indonesia : “Biarkan ku jadi mentari. Ku hangatkan
semua mimpi. Hanya dirimu yang ku nanti. Semua keinginan hati”. Bahkan pada
bagian musik intro yang mirip musik film-film Cowboy zaman dulu, Anggun
menyelipkan kalimat “Hembusan bayu antar dirimu”.
Begitu ‘ngotot’nya Anggun ingin memperkenalkan bahasa Indonesia, sehingga
ketika dia menyanyikan lagu legendaris milik David Bowie berjudul Life
On Mars, Anggun menyelipkan sebuah pertanyaan dalam bahasa Indonesia pada
bagian akhir lagu : “Adakah kehidupan di Mars?”
Tahun 2003, Anggun menjadi warga negara Prancis, tetapi bukan berarti
Anggun menanggalkan ke-Indonesiaan-nya. “Saya memang sudah keluar dari Indonesia,
tetapi Indonesia tidak bisa keluar dari diri saya”, ujar Anggun
menjelaskan. Dan terbukti, Anggun memang sangat bangga menjadi orang Indonesia
melalui karya dan tutur katanya yang sesuai dengan kapasitasnya sebagai
penyanyi yang berasal dari Indonesia.
Ketika bekerjasama dengan Deep Forest (band terkenal di seantero
Eropa yg aliran musiknya hampir sewarna dengan Enigma), Anggun menulis
lirik lagu untuk album Deep Forest yang berjudul Music Detected
dalam bahasa Indonesia, yang dipadu dengan bahasa Inggris pada bagian chorus
: “Jangankan biar hilang semua yang telah diberi. Jangankan pergi rasa
manusiawi dan naluri diri. Biar bumi tetap bersinar dibawah mentari. Agar kita
tetap bersinar dibawah mentari”.
Pada sebuah acara musik di Italy, pembawa acaranya keliru menyebutkan
Anggun berasal dari Thailand. Diatas panggung utama, dihadapan para hadirin,
setelah Anggun menyelesaikan penampilannya dia mengoreksi sang pembawa acara
dan berkata : I’m from Indonesia, not from Thailand.
Lain waktu pada saat Anggun menjadi co-host World Music Award
di Monaco, dia menyapa semua hadirin dengan ucapan “Selamat Malam” dari
atas podium kehormatan. Juga pada saat wawancara di CNN, Anggun menyebut
Indonesia dengan sebutan my country meskipun dia sudah lama menetap di Prancis.
Ketika tampil di sebuah wawancara televisi, Anggun menyanyikan Bubuy Bulan
kepada para penonton sambil menjelaskan apa makna dari lagu tersebut. Masih
disebuah acara televisi, Anggun juga menyanyikan lagu Nina Bobo setelah
sebelumnya menjelaskan kepada para penonton dan undangan yang hadir bahwa
ibu-ibu di Indonesia memiliki tradisi menidurkan anaknya dengan lagu tersebut.
Tak berlebihan jika ada yang mengatakan bahwa Anggun tidak hanya bermaksud
membuat dirinya go internasional, tetapi juga ingin membuat bahasa Indonesia go
internasional. Hal seperti ini tentu saja sangat inspiratif dan membanggakan
mengingat banyak orang-orang Indonesia justru lebih merasa bangga menggunakan
bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya daripada Bahasa Indonesia, sementara
Anggun yang berada dilingkungan yang menggunakan bahasa asing justru sangat
bangga menggunakan bahasa Indonesia.
Beruntunglah Indonesia memiliki Anggun sebagai ‘duta’ bahasa Indonesia
didunia internasional.
0 komentar:
Posting Komentar