17/03/14

RIO HARYANTO - Ngebut Demi Prestasi

 Saat berusia belasan tahun, mayoritas pria remaja masih disibukkan dengan kegiatan pacaran dengan gadis-gadis seumuran atau menjadi penggemar band dan penyanyi tertentu atau sekedar nongkrong di Mall menggoda cewek-cewek bening yang seliweran atau yang paling parah : mencoba peruntungan dengan ikut casting sinetron. 

Tetapi berbeda dengan Rio Haryanto, pria belia berusia delapan belas tahun lalu ini lebih memilih serius meniti karir sebagai pembalap. Rio bukan hanya sekedar penggembira, tetapi juga mampu meraih prestasi. 

Berbagai prestasi internasional yang berhasil dia raih sepanjang tahun 2010 antara lain : Juara 5 Klasemen Akhir GP3 (13 September 2010), Juara 3 Seri 8 Race 1 Monza-Italia (12 September 2010), Juara 2 Seri 4 Race 1 Silverstone-Inggris (10 Juli 2010), Juara 4, Seri 3 Race 2, Valencia-Spanyol ( 27 Juni 2010), Juara 6 Seri 3 Race 1 Valencia-Spanyol (26 Juni 2010), Juara 1 Seri 2 Race 2 Instanbul-Turki (30 Mei 2010) dan Juara 8 Seri 2 Race 1 Instanbul-Turki (29 Mei 2010). 

Sementara tahun sebelumnya yaitu tahun 2009, Rio juga ikut berlaga di FBMW Pacific yang digelar di Okayama - Jepang dan mendapat tempat kedua, ketiga dan ke-empat. Sementara di FBMW yg digelar di Marina Bay - Singapura, Rio menduduki posisi Runner Up.

Tahun 2011 ini, Rio hampir saja mendapatkan kesempatan yang menjadi impian semua pembalap yaitu berlaga diajang Formula 1. Rio mendapat tawaran untuk bergabung dengan salah satu tim F1. Rencananya Rio akan dikontrak selama 5 tahun, namun perjanjian dalam kontrak tersebut cukup memberatkan pihak Rio dimana dinyatakan bahwa Rio hanya boleh mengikuti ajang yang ditentukan atau dipilih sendiri oleh pihak tim. 

Dengan kata lain Rio hanya mengikuti kebijaksanaan tim saja tanpa bisa menentukan pilihan sendiri mengenai ajang mana yg kira-kira bagus untuk semakin menempa karir dan membangun reputasi internasionalnya. Atas pertimbangan tersebut, terpaksa Sinyo Haryanto (ayah kandung Rio yang juga mantan pembalap) menolak tawaran tersebut karena tidak ingin arah karir anaknya yang berpostur 168 cm/60 kg itu nantinya akan menjadi tidak jelas. Pertimbangan lainnya adalah tim F1 tersebut bukan tim yang sudah punya nama dan reputasi yang bagus.

Meskipun begitu, toh karir balap Rio masih terus menunjukkan perkembangan yang signifikan menuju tingkat yang lebih tinggi. Tahun ini misalnya, selain mengikuti GP3 Series, Rio juga akan berpartisipasi dalam Auto GP dengan harapan apabila tahun depan Rio berlaga di GP2 (ajang yang satu tingkat dibawah F1), Rio sudah memiliki pengalaman.

Itulah Rio Haryanto, anak muda kelahiran Solo tanggal 22 Januari yang menimba ilmu di FTMS Global Singapura, yang memilih menekuni dunia balap dalam andil mengibarkan bendera Indonesia di forum internasional. Rio adalah contoh anak muda berwajah tampan, populer karena prestasi, bukan karena rajin wara-wiri diacara infotainment dengan berita-berita yang tidak penting dan dangkal seperti atlet balap Indonesia lainnya yang mengaku pembalap.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar