Nama lengkapnya Mikha Angelo dan
masih berusia 15 tahun. Sebelum terpilih menjadi salah satu finalis X Factor
Indonesia, dia adalah anggota dari band keluarga (seperti Jonas Brothers di
Amerika) yang bernama The OverTunes.
Jika Rossa, Bebi ‘Romeo’ dan Ahmad Dhani
sudah mengendus bakat besar yang tersimpan dalam diri Mikha sejak awal audisi
pertama hingga terakhir, tidak demikian halnya dengan sebagian besar penonton X Factor Indonesia.
Penampilannya pada minggu-minggu pertama menuai komentar miring, dia
situduh sebagai penyanyi pria yang hanya mengandalkan tampang manis tetapi
tidak bisa menyanyi. Ya, Mikha memang tidak pernah bernyanyi sambil boros
senyum atau melakukan gerakan-gerakan tubuh yang genit terkesan menggoda. Dia
fokus struggling untuk mempertahakan stabilitas vokalnya yang memang sederhana.
Dan kesederhanaannya itulah yang membuat publik yang terbiasa menyaksikan vokalis pria yang jingkrak-jingkrak pecicilan atau mencoba menjadi pusat perhatian gadis-gadis menganggap penampilan Mikha sebagai sesuatu yang tidak ada bagus-bagusnya. Sungguh sebuah tudingan yang bukan hanya menyerang kapabilitas Mikha, tetapi juga kompetensi tiga orang juri audisi meloloskan Mikha sebagai salah satu finalis X Factor Indonesia.
Dan kesederhanaannya itulah yang membuat publik yang terbiasa menyaksikan vokalis pria yang jingkrak-jingkrak pecicilan atau mencoba menjadi pusat perhatian gadis-gadis menganggap penampilan Mikha sebagai sesuatu yang tidak ada bagus-bagusnya. Sungguh sebuah tudingan yang bukan hanya menyerang kapabilitas Mikha, tetapi juga kompetensi tiga orang juri audisi meloloskan Mikha sebagai salah satu finalis X Factor Indonesia.
Adalah Anggun yang menjadi
mentornya kemudian memoles dan membantu agar bakat-bakat Mikha agar bisa
terekspos. Jika mentor lain cenderung memforsir anak didiknya untuk menyanyi
sehebat mungkin dengan teknik menyanyi ala diva-diva, maka Anggun justru
mengambil cara lain untuk menarik perhatian publik. Sadar bahwa Mikha tidak
mungkin dipaksa untuk menyanyi dengan tehnik menyalip kanan kiri dan
improvisasi berliku-liku, maka Anggun mendadani Mikha sebagai sosok seorang
vokalis intrumentalis, yaitu penyanyi yang juga musisi. Penampilan seperti ini
biasa ditunjukkan dengan performa menyanyi sambil bermain alat musik seperti Jamie Cullum, John Meyer, Ed Sheeran,
Michael Bubble dan lain-lain. Imej penyanyi pria yang hendak ditampilkan
dalam diri Mikha adalah imej penyanyi pria yang effortless charming, bukan yang trying
hard to look charming.
Begitulah cara Mikha mulai meraih simpati khususnya dari publik yang
mengerti esensi musik yang sebenarnya. Pada beberapa penampilannya dia
menyanyikan Love Of My Life (Queen)
dan Mimpi (Anggun C. Sasmi) sambil
memainkan piano, memetik gitar saat mempersembahkan The A Team (Ed Sheeran), What’s
Makes You Beautiful (One Direction) dan Baby One More Time (Britney Spears). Bukan Anggun namanya kalau
hanya terpaku pada satu konsep saja, karena pada kesempatan yang lain Anggun
juga mencoba mengeksplorasi Mikha untuk tampil sedikit mainstream. Maka Mikha-pun tampil menyanyikan Jadi Milikmu (Anggun) sambil di-iringi penari latar dan juga
didampingi pertunjukan akrobatik saat menyanyikan Viva La Vida (Coldplay).
Begitulah Mikha yang bisa dibilang menjadi satu-satunya finalis X Factor
Indonesia yang mendapat eksplorasi dan kesempatan paling habis-habisan untuk
menunjukkan semua potensi yang ada dalam dirinya, mulai dari menyanyi, menari,
memainkan alat musik sampai mengaransemen musik dan lagu sendiri. Seperti tadi
malam saat menyanyikan lagu sekaligus mengaransemen lagu Mungkin Nanti
(Peterpan) sambil tampil bersama kedua kakak laki-lakinya sebagai musisi
pengiring. Di X Factor Indonesia ada dua finalis yang punya kemampuan
mengaransemen lagu, selain Mikha juga ada Shenayang tentu saja (tanpa bermaksud mendiskreditkan kemampuan finalis lain) sangat
memberi warna dan level tersendiri bagi X Factor Indonesia dibanding kontes
pencarian bakat lainnya.
Tentu saja kita juga
berharap kiprah Shena dan Mikha tidak akan berhenti sampai disini saja. Bakat
luar biasa yang mereka miliki terlalu sayang untuk terpendam karena disaat
kwalitas musik Indonesia sedang banyak dipertanyakan saat ini, sosok-sosok
seperti Mikha dan Shena inilah yang sedang dibutuhkan oleh panggung musik
Indonesia, yaitu sosok dengan wawasan dan musikalitas yang baik dan
berkwalitas.
Nama lengkapnya Mikha Angelo dan masih berusia 15 tahun. Tetapi bakat dan
wawasan musik serta tampilan fisiknya yang dua-duanya diatas rata-rata tentu
adalah modal yang lebih dari cukup untuk menjadi salah satu pelaku di industri
musik Indonesia. Selamat datang, Mikha Angelo!
0 komentar:
Posting Komentar