Catatan : Tulisan ini sudah pernah dimuat di Seputar Indonesia (2010).
Pernah nggak tiba-tiba
dalam pikiran kamu muncul pertanyaan “setelah tujuh atau sepuluh tahun kedepan,
aku akan jadi apa?”
Mungkin banyak di antara kita
yang udah punya jawaban mantap. Misalnya mau jadi dokter, polisi, guru,
presiden atau tukang sulap. Nah, yang jadi masalah adalah ketika kita enggak
bisa menemukan jawaban atas pertanyaan itu. Kita mau jadi apa nanti?
Kalo bingung menemukan jawabannya, jangan pesimis dulu. Yang penting
mulai sekarang bikin gambaran yang jelas mau jadi apa kamu nanti, dan hari ini
juga mulailah untuk memodali diri untuk mewujudkan cita-cita itu.
Masing-masing manusia punya bakat dan kemampuan yang
berbeda-beda. Misalnya ada yang jago di Basket, tetapi payah di Matematika. Ada
yang jago Kimia, tetapi paling tersiksa sama pelajaran Bahasa Inggris.
Eits…jangan menyalahkan diri sendiri dulu. Manusia khan tidak ada yang
sempurna. Disamping punya kelemahan, manusia juga memiliki kelebihan dimana
kelemahan dan kelebihan ini berbeda dengan yang dimiliki orang lain. See? Tuhan memang Maha Adil.
Merasa lemah di bidang akademik? Jangan
patah arang dulu. Coba eksplorasi kemampuan diri kita sendiri, mungkin kita
memang lebih menonjol dibidang yang berhubungan dengan bakat. Misalnya
olahraga, musik atau menggambar.
Siapa bilang siswa yang bikin bangga orang tua itu
hanya siswa yang pintar secara akademik. Hello…tidak semua orang kali
bercita-cita pengen jadi Dokter, Arsitek, Psikolog,
Guru dan lain-lain.
Bisa aja orang bercita-cita menjadi Pemain Basket,
Pemain Sepakbola, Web Designer,
Musisi, dan yang lain. Jadi ketika ada teman yang bercita-cita menjadi Dosen
dan kebetulan prestasi akademik dia mendukung, jangan merasa kalah dulu.
Masing-masing orang khan punya jalan hidup
masing-masing. Yang penting kamu sudah tau kamu mau jadi apa nanti (enggak usah
terlalu dengerin dulu apa komentar orang tentang cita-cita kamu itu) dan
mulailah mempersiapkan diri untuk menjadi apa yang kamu inginkan.
Mau jadi apapun kamu nanti, bertekadlah bahwa kamu
akan menjadi seseorang yang at least bisa bikin kamu bangga sama diri
sendiri. Misalnya mau jadi pemain sepakbola professional, maka seriuslah
berlatih dan menonton siaran pertandingan sepakbola sebagai bagain dari proses
pembelajaran. Maksudnya jadilah Pemain Sebakbola beneran - yang nyepak bola
kegawang lawan, bukan yang nyepak bokong wasit atau yang nyikut striker kesebelasan lawan.
Atau kalau mau jadi musisi, jangan sekedar musisi
yang nulis lagu-lagu cengeng dan gombal atau musisi yang hanya bisa kreatif
kalo mengkonsumsi narkoba (which is NONSENSE!), tetapi jadilah musisi
yang dihormati musisi lain dan yang musiknya dijadikan referensi musisi lain. Jadi sekali
lagi, mulailah dari sekarang menggembleng diri untuk bikin target mau jadi apa
kamu tujuh atau sepuluh tahun ke depan.
Percaya deh, orang yang menjalani hidup dengan target
lebih bersemangat menjalani hidup daripada tidak punya target dan hanya ikut
arus. Hari gini masih ikut arus? Perjalanan mencapai target dalam hidup ibarat
berangkat dengan optimis dan langkah pasti menuju kompetisi. Namanya juga kompetisi,
kita tidak selalu keluar sebagai pemenang melulu. Kadang bisa kalah juga.
Tetapi menurut orang bijak, pemenang sejati itu bukan orang yang memenangkan
setiap kompetisi, tetapi orang yang selalu siap bangkit lagi dari kekalahan.
Jadi sekali lagi, sudah punya gambaran dong kira-kira
kamu akan jadi apa tujuh atau sepuluh tahun lagi?
0 komentar:
Posting Komentar