17/03/14

Kecantikan Luar Dalam NADYA HUTAGALUNG

Meninggalkan bangku sekolah pada usia 13 tahun demi fokus ke dunia modelling, itulah model senior berwajah Indo Nadya Yuti Hutagalung. Lahir di Sidney (Australia), pertama kali berkarir sebagai model di Tokyo (Jepang) dan sekarang tinggal di Singapura. Di Indonesia, pada tahun 90’an kita mengenalnya sebagai gadis fotomodel berwajah cantik tapi unik yang menghiasi halaman fashion majalah remaja dan pria dewasa.

Menjadi model ternyata tidak pernah menjadi cita-cita Nadya. Terlahir sebagai anak perempuan blasteran Australia (dari ibu) dan Indonesia (dari ayah), sosok Nadya justru dianggap bukan sosok yang cantik dan ideal di negara kelahirannya Australia.

“Karena disana mereka sudah punya standar peempuan cantik itu seperti apa, yaitu berambut pirang dan seratus persen bule. Sementara aku malah dianggap aneh dengan rambut gelap dan kurus tinggi”, ujar Nadya. Itu sebabnya karir modelnya justru dimulai Nadya diluar Australia.

Sebagai model, kadang Nadya diharuskan para klien memakai busana dengan gaya tertentu dan diam berpose selama beberapa waktu didepan banyak orang, dan itu bukan sesuatu yang membuat Nadya merasa nyaman.

“Aku merasa kurang nyaman ketika berada diantara banyak orang dan harus diam tak bergerak dan tak berbicara karena aku suka berinteraksi dengan orang, berbagi dan saling bertukar pendapat dan pemikiran”. 

Mungkin itu sebabnya ketika ditawari menjadi Video Jockey (VJ) stasiun TV musik paling terkenal di era 90’an yaitu Music Television (MTV) yang baru mengudara pertama kalinya di Asia dengan nama MTV Asia yang bermarkas di Singapura, Nadya langsung mengambil kesempatan itu. Program pertama yang di-host Nadya adalah Morning Mania, lalu kemudian menjadi host untuk progran andalan MTV Asia lainnya seperti MTV Land dan MTV Most Wanted. Lewat program ini Nadya seperti menemukan medium yang tepat untuk mengekplorasi bakat diluar modelling. Karena selain memutar video musik, Nadya juga berinteraksi serta berbagi informasi ringan dengan pemirsa MTV dimana keahlian public speaking Nadya benar-benar diuji. Tahun 2012, Nadya dipercaya menjadi host sekaligus juri ajang pencarian model tingkat Asia : Asia Next Top Model yang diprakarsai supermodel Amerika : Tyra Bank.

Selain berkiprah didunia model dan televisi, Nadya juga berkecimpung dalam dunia bisnis dan usaha yang tentu saja masih berhubungan dengan karir Nadya yang dekat dengan fashion yaitu Nadya memiliki usaha desain dan produksi perhiasan dengan merek Osel.

Sebenarnya kebiasaan cinta lingkungan sudah ditanamkan oleh sang ibu sejak Nadya masih kecil, mulai dari hal-hal yang kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan dan aktifitas daur ulang. Namun karirnya sebagai model dan VJ yang didominasi oleh lingkungan yang serba glamor dan gemerlap membuat Nadya tidak bisa fokus dengan gaya hidup seperti itu. Nadya baru mulai benar-benar aktif sebagai pecinta lingkungan sejak menjadi seorang ibu. Nadya mendeskripsikan perannya dengan kalkulasi 50% bekerja untuk diri sendiri & keluarga dan 50% untuk lingkungan. 

Setelah memiliki anak, sepertinya Nadya mulai semakin peduli dengan keadaan bumi dimana anak dan cucunya kelak akan tinggal. Itu sebabnya dia memiliki lembaga bernama Green Kampong yang aktif melakukan kegiatan serta kampanye yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mempromosikan gaya hidup sehat. 

Dedikasi Nadya tidak hanya sebatas wacana karena dirumahnya di Singapura, Nadya menerapkan gaya hidup ramah lingkungan. Salah satu contohnya adalah Nadya memodifikasi rumahnya sedemikian rupa agar keluarganya tidak perlu menggunakan AC untuk penyejuk ruangan. Nadya juga kemana-mana selalu membawa sedotan kaca sehingga dia tidak perlu menggunakan sedotan plastik sekali pakai untuk minum yang hanya menambah debit jumlah sampah plastik yang butuh puluhan tahun untuk terurai. 

Lewat akun Twitter & Instagram-nya Nadya juga kerap berbagi resep dan foto minuman sehat berupa campuran jus buah dan sayur segar, menginspirasi teman dan penggemarnya menjalani hidup sehat lewat makanan dan minuman lewat tampilan hidangan yang sangat artistik dan menggoda selera.

Akibat dedikasinya sebagai aktivis peduli lingkungan, pada tahun 2012 Nadya pernah dinominasikan sebagai salah satu The Most Responsible International Celebrity oleh International Green Award bersama George Clooney dan Penelope Cruz yang khusus memberi penghargaan kepada para selebriti dari berbagai bidang yang aktif dalam upaya kepedulian terhadap lingkungan. Nadya juga bergabung dengan Green School yang berlokasi di Bali dan baru saja mendapat anugerah Greenest School On Earth dari lembaga Green Building Council di Amerika. Kiprah Nadya juga pernah mendapat perhatian dari stasiun TV kaliber internasional CNN dengan menyebut Nadya sebagai Singapore’s Top 20 Most Influential People. Dan sebagai pekerja industri televisi dengan eksistensi yang stabil dan dalam jangka waktu yang lama, majalah Elle menganugerahi Nadya sebagai Best Host Television.

Tidak hanya sebatas gaya hidup sehat dan cinta lingkungan, Nadya juga memberi perhatian yang serius terhadap wildlife. Baru-baru ini Nadya baru saja mengunjungi habitat binatang liar di Afrika dan dikejutkan dengan informasi bahwa ada sekitar 32 ribu ekor gajah yang dibunuh setiap tahunnya diseluruh dunia untuk diambil gadingnya. Ironisnya , Asia sebagai salah satu habitat asli gajah adalah konsumen paling utama dari transaksi jual beli gading gajah ini.

“Untuk mengambil gading, mereka harus membunuh gajah. Gading untuk apa? Hanya untuk sebagai hiasan dan aksesori. Ini sangat menyedihkan dan harus dihentikan”.

Dan besarnya keuntungan uang yang didapat melalui jual beli gading ini telah membuat sindikat teroris juga merambah bidang ini demi meraup modal yang lebih besar untuk menambah modal persenjataan. Jadi apa yang harus kita lakukan?

“Kita harus menghentikan demand. Caranya stop pembelian gading gajah karena ketika demand berhenti, maka supply juga akan berhenti”

Ternyata masalah pembantaian gajah untuk diambil gadingnya tidak sesederhana isu perlindungan hewan langka saja, tetapi sudah menyentuh isu internasional yang sangat serius, salah satunya memberi ruang  sindikat teroris untuk berkembang.

“Saking butuhnya mereka dengan gading ini untuk dijual, mereka juga tega membunuh petugas di pusat perlindungan gajah di Afrika demi mendapatkan gading gajah untuk dijual di Asia. Kenapa hal ini bisa terjadi? Karena permintaan terhadap gading gajah ini memang sangat besar di Asia. Mereka tidak butuh modal karena mereka tidak membeli gajah, mereka hanya cukup memburu dan membunuh gajah  secara ilegal untuk diambil gadingnya. Jadi kita yang di Asia adalah kunci utamanya dengan cara tidak membeli gading atau aksesori dan hiasan apapun yang terbuat dari gading gajah”.

Kegusaran Nadya memang cukup beralasan karena gading hanya digunakan sebatas hiasan, bukan untuk tujuan medis atau edukasi yang bernilai dan berguna untuk kehidupan manusia. Apakah sepadan ketika kehidupan mahluk hidup (gajah) dikorbankan untuk sesuatu yang artifisial?

Nadya adalah contoh perempuan yang menjadi cerdas tanpa harus mengenyam pendidikan tinggi. Kata-kata yang meluncur dari bibirnya sarat makna dan filosofi. Tetapi Nadya juga tidak pernah menekankan soal hubungan kecerdasannya dengan bangku sekolah yang dulu dia tinggalkan untuk fokus didunia modelling karena Nadya juga sangat mendukung pentingnya pendidikan. Nadya mengerti ada paradigma masyarakat yang memberi citra bahwa model itu tidak butuh pintar, yang penting cantik secara fisik.

“Buat saya itu tidak benar. Kadang saya tidak hanya diam dan berpose didepan kamera. Saya juga berdiskusi dan bertukar pendapat dengan pengarah gaya dan fotografer. Juga berbicara didepan media dan klien. Saya tidak mungkin bisa melakukan itu semua kalau saya tidak punya sesuatu di otak saya”.

Tidak seperti selebriti lain yang rajin mengekspos anaknya ke berbagai media untuk tujuan tertentu, Nadya menolak untuk mengekspose anak-anaknya ke media secara frontal. Dalam akun Instagram-nya, eksposur anak-anaknya hanya ditampilan sebatas bayangan, tampak belakang saat sedang melakukan kegiatan atau bahkan hanya tampak kaki dan sepatu. Kenapa Nadya?

“Yang mejadi publik figure itu saya, bukan mereka. Mereka tidak pernah memilih lahir sebagai anak selebriti, itu sebabnya saya memilih untuk tidak ‘membebankan’ status selebiriti saya kepada mereka. Saya tidak mau mereka terganggu dengan media yang nantinya mengekspos mereka tanpa mereka kehendaki”.

Berbicara mengenai filosofi kehidupan, secara berandai-andai Nadya lebih memilih masuk penjara daripada masuk rumah sakit. Alasannya? 

“Kesehatan itu mahal harganya. Tidak peduli anda memiliki harta atau uang yang tidak terhingga jumlahnya, itu tidak akan berarti apa-apa jika anda sakit karena anda tidak bisa membeli hidup sehat ketika anda sudah sakit parah. Ini sama saja seperti ‘dipenjara’, bahkan lebih parah. Sementara kalau di penjara, anda hanya tidak bisa kemana-mana. Tetapi pikiran, jiwa dan fisik anda sehat sehingga anda tetap bisa melakukan hal-hal yang bernilai dan bermanfaat seperti membaca buku, menulis, berinteraksi dan mengerjakan hal-hal lain secara normal”.

Begitulah Nadya, perempuan blasteran yang sangat bangga sebagai orang Indonesia, khususnya orang Batak. 

“Hutagalung itu termasuk marga yang sangat susah disebut oleh orang yang bukan dari suku Batak, juga orang asing. Tetapi saya memilih tetap menggunakan marga itu dibelakang nama saya karena saya bangga dengan darah Batak didalam tubuh saya”.

Meski belum lancar berbahasa Indonesia, tetapi ketika berada di Indonesia Nadya tampak sangat bersemangat dan berusaha keras agar kalimat yang dia ucapkan bisa meluncur dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Di usianya yang hampir mencapai angka 40 tahun, Nadya masih terlihat sangat cantik, awet muda, segar dan sehat. Apa resepnya kecantikan Nadya?

“Aku menjalani hidup sehat, kebetulan aku adalah vegetarian 80%. Artinya aku masih mengkonsumsi daging, tetapi dalam porsi yang sangat terbatas karena aku lebih banyak mengkonsumsi buah dan sayuran. Satu lagi, aku selalu berusaha untuk bahagia setiap hari”.

Dia adalah Nadya Hutagalung yang merupakan salah satu contoh sempurna untuk representasi sosok perempuan yang cantik luar dalam.
Share: