Tuhan menciptakan
tiga jenis mahluk hidup yaitu manusia, hewan dan tumbuhan. Dari ketiga mahluk
hidup ini hirarki paling tinggi dan paling mulia ada pada manusia karena konon
katanya manusia adalah satu-satunya mahluk hidup yang memiliki akal dan pikiran.
Oleh karena itu sebagai satu-satunya mahluk yang memiliki akal dan pikiran
sudah sepatutnya manusia adalah sosok superior untuk mahluk lainnya dalam arti
mendaya gunakan dan juga memeliharanya.
Pohon adalah
salah satu jenis mahluk hidup dari klasifikasi tumbuhan. Pohon bukan hanya
sekedar akar, batang, ranting, daun dan kadang kala ada bonus ulat, ular dan kawan-kawan. Pohon juga bukan hanya
sekedar tumbuh, bertambah tinggi, menghasilkan buah, menawarkan kerindangan
lewat dedaunan yang rimbun, lalu kemudian disambar petir, hangus dan ditebang
menjadi kayu bakar. Tidak, kehidupan tidak sesederhana itu.
Pohon ternyata
juga menawarkan kehidupan kepada mahluk lain. Menjadi tempat tumbuh lumut dan
benalu. Tempat bersarang burung, tikus, tupai dan semut. Tempat bergelantungan
monyet dan manusia. Dan tentu saja mendukung kehidupan manusia lewat
buah-buahan atau daun yang bisa dijadikan obat herbal.
Tak hanya itu,
ada peran penting pohon yang sangat teramat krusial bagi kehidupan manusia.
Kita tentu masih ingat pelajaran Biologi pada saat masih memakai seragam atasan
putih dan bawahan merah hati. Kalau kita
benar-benar menyimak pelajaran dan bukannya jelalatan keluar jendela atau
pura-pura sakit sehingga disuruh pulang, maka kita tentu ingat dengan yang
namanya proses fotosintetis. Jadi buat
yang kemaren-kemaren itu nilai IPA-nya merah melulu, saya jelasin ya.
Fotosintesis itu tidak ada urusannya sama foto dan sintesis. Fotosintesis itu
adalah proses dimana tumbuhan membentuk zat makanan dalam bentuk karbohidrat melalui
proses biokimia dengan cara zat hijau daun (yang punya nama panggung :
klorofil) menyerap cahaya dan karbondioksida dari sekitarnya untuk kemudian
melepaskan oksigen sebagai outcome-nya.
Jadi secara logiuka sederhana saja kita pasti sudah bisa melihat betapa
pentingnya kehadiran pohon disekitar kita terutama lingkungan yang riskan
dengan pencemaran udara.
Konon menurut
penelitian, 1 hektar hutan mampu mengubah 3 ton karbondioksisa menjadi 2,7 ton
oksigen. Itu sebabnya ada istilah
populer yang mengatakan bahwa hutan adalah paru-paru bumi. Selain sebagai
sumber penghasil oksigen, pohon juga mempunya ‘bakat’ lain, yaitu menyimpan air
tanah. Penelitian membuktikan bahwa lahan yang ditumbuhi pepohonan menyerap air
hujan melalui akar sebanyak 60% dan menyimpannya menjadi air tanah yang akan
menjadi sumber air untuk bumi.
Sementara lahan yang tidak ditumbuhi pohon
permukaan atanahnya akan tergerus oleh air (tanpa pernah terserap) termasuk
partikel penting seperti humus dan kegemburan tanah sehingga nantinya bisa
meninggalkan lahan yang tandus dan kering dan juga rentan dengan pengikisan
tanah yang mengakibatkan longsor. Jadi kita sangat kayak curiga jika masih ada
pemerintah yang melakukan pembalakan hutan, kemungkinan besar dia tidak pernah
belajar Biologi atau mungkin tidak lulus SD? Entahlah, hanya dia, keluarganya
dan Tuhan yang tau.
Rata-rata usia
pohon umurnya panjang, yaitu melebihi sepuluh tahun. Jadi kalau kita menanam
bibit pohon sekarang, masih ada kemungkinan kita ikut merasakan manfaatnya
dengan catatan kita menjalani hidup sehat sehingga masih ada kemungkinan hidup
kira-kira sepuluh tahun lagi. Lagi pula yang kepikiran untuk menanam pohon itu
adalah orang yang sehat. Kalau penyakitan, boro-boro menanam pohon, mengurus
diri sendiri aja repot.
Sebagai manusia
yang konon katanya mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, maka ada
baiknya juga kita menerapkan teori itu. Mari kita menanam pohon dari sekarang.
Kalaupun misalnya nanti kita tidak lagi ikut merasakn manfaatnya, toh kita
punya anak cucu yang nanti akan merasakan manfaatnya. Jadi jangan mengaku sehat
kalau anda tidak pernah kepikiran untuk menanam pohon, karena jika anda menanam
pohon itu artinya anda yakin anda sehat sehingga optimis masih akan bisa
merasakan manfaat pohon yang anda tanam sepuluh tahun lagi atau lebih.
Setidaknya anda memiliki portflio bahwa anda pernah melakukan sesuatu yang
bermakna untuk bumi yang anda tinggali ini. Jadi sekarang mari kita
keren-kerenan memproduksi oksigen dengan cara menabung bibit pohon yang nantinya
akan menjadi penghasil oksigen paling potensial.
Bumi, terimalah
jamu em kapsul. Eh salah ya. Itu sih untuk bulan (seperti kata iklan pelancar
datang bulan), bukan untuk bumi. Bumi, terimalah bibit pohon yang akan kami
tabung demi paru-parumu yang lebih kuat bernafas menjadi tempat hidup yang
sehat dan ramah untuk semua mahluk hidup.