Tak Kenal Tapi Sayang : JOE Taslim & Ario BAYU

Saya bukan penggemar film Hollywood dan lokal Indonesia. Kalaupun saya menonton film, biasanya yang bergenre world cinema, yang lebih kuat di plot dan jalan cerita tanpa gimmick dan sound/light effect. Genre yang jarang tayang di bioskop secara komersil karena lebih ditujukan untuk festival film asing, berkompetisi dengan film dengan genre sejenis dari berbagai negara.

Satu-satunya film Indonesia yang pernah bikin saya pergi nonton sendirian di bioskop adalah film Mengejar Mas-Mas. Ceritanya biasa saja, tetapi plot dan setting ceritanya bagus, trus akting para cast-nya juga natural banget. Buat saya pribadi, film yang bagus adalah bukan film yang membuat kagum karena effect ini dan itu, yang tidak membuat saya kagum berlebihan dan merasa terintimidasi, tetapi film yang begitu natural sehingga saya berkhayal bahwa saya juga ingin sekali memerankan satu tokoh di dalam film tersebut.

Makanya ketika Joe Taslim dan Ario Bayu lagi hapenning karena berhasil mendapatkan cast untuk film luar, saya malah bengong sendiri. Kok bisa? Ya tentu saja bisa. Saya memang tau Joe Taslim dan Ario Bayu karena sering membaca profil dan wawancara mereka di majalah atau koran. Tetapi saya sama sekali tidak tau filmografi mereka alias di film-film apa saja mereka pernah nongol.

Ada pepatah yang mengatakan bahwa 'tak kenal maka tak sayang'. Pepatah ini justri tidak berlaku buat saya. Saya justru kagum sama Joe Taslim dan Ario Bayu, padahal saya belum begitu tau sepak terjang mereka. Menurut saya, bisa mendapat peran di sebuah film asing adalah sebuah prestasi luar biasa, palagi untuk aktor Indonesia yang pasti sangat jauh dari opsi sutradara Hollywood untuk di-cast karena faktor geografi dan bahasa.  Di Industri hiburan dunia, negara kita memang masih kalah pamor di banding India, China dan Filipina. Bahkan di mata orang asing, Indonesia masih sering dianggap negara yang orang-orangnya tidak bisa berbahasa Inggris.

Kekaguman saya semakin berkecamuk **hallah, bahasanya!** saat saya menyaksikan HBO dan Starworld di TV kabel langganan saya sehubungan dengan status mereka sebagai aktor yang bermain di film yang bukan made in Indonesia. Tiba-tiba saja saya melihat Joe Taslim di sebuah red carpet acara (yang entah event festival atau premiere) sedang diwawancara wartawan asing dengan bahasa Inggris yang lancar sekali.

Lalu di HBO, Ario Bayu muncul di sebuah studio yang di-set secara esklusif seperti layaknya ruang wawancara aktior atau aktris yang hendak diwawancara secara personal. Bahasa Inggris Joe Taslim dan Ario Bayu fasih, tidak tercegat oleh lidah Melayu-nya, dengan aksen yang sangat natural seperti layaknya aksen orang asing yang menggunakan bahasa Inggris. Bangganya minta ampun! 

Gaya bicaranya juga tenang. Beda dengan misalnya Agnes Monica, Farah Quinn atau Cinta Laura yang kalau menggunakan bahasa Inggris selalu dengan aksen dan gaya yang berlebihan serta gaya bicara yang meledak-ledak (Agnes Monica) dan mikir dulu (Cinta Laura) yang kadang membuat orang asing sendiri bingung mereka ini menggunakan aksen dari negara mana.

Tidak banyak aktor (dan aktris Indonesia) yang mampu berbicara banyak di industri film internasional. Kita bangga, karena setidaknya Joe Taslim dan Ario Bayu sudah membuka jalan itu. Dan mematahkan paradigma bahwa aktor dan aktris Indonesia hanya akan berakhir sebagai pemain sinetron. Terus terang, meski saya tidak terlalu mengetahui perkembangan karir mereka berdua, tetapi saya kagum dengan Joe Taslim dan Ario Bayu. Public figure yang layak dikagumi adalah public figur yang tidak hanya membuat fans-nya saja yang kagum, tetapi yang non-fans juga kagum. Itu pasti karena mereka memiliki kepribadian yang baik, sebuah kelebihan yang sudah sangat jarang kita temukan pada sosok selebriti tanah air saat ini.