Kenapa saya harus
pergi ke Inggris? Kalau pertanyaan ini diberikan saat saya masih alay dan ABG labil, mungkin saya akan
jawab ‘pengen aja’. Atau kalau minta
ditabok kanan kiri, saya akan menjawab ‘sudah
takdir’. Atau, mungkin saya akan menjawab ‘pengen ketemu Oasis, Spice Girls, 5ive, David Beckham, Ryan Giggs, Kavana
dan lain-lain’. Dangkal banget ya? Iya!
Kalau ditanya
sekarang saat jiwa dan raga sudah setara kingkong dewasa begini, mungkin
keinginan itu sudah berubah. Masak iya ke Inggris cuma pengen ketemu artis? Itu
juga belum tentu bisa ketemu. Inggris kan beda dengan di sini. Di Indonesia, kita bisa
ketemu artis kalau jalan-jalan di Plaza Senayan, PIM dan Senayan City. Kalau di
Inggris, konon katanya para artis justru suka nongkrong di tempat-tempat random,
yang bikin pengunjung nggak ngeh kalo
dia artis. Dan kalau kita bukan penduduk Inggris, kita nggak akan tau
tempat-tempat random di Inggris itu ada dimana. Sama aja susah toh?
Tetapi sebenarnya keinginan pengen mengunjungi Inggris itu lebih kepada impian sejak kecil. Dari
dulu negara favorit itu, ya Inggris. Kota favorit itu, ya London. Musisi dan penyanyi yang saya sukai dari dulu sampai sekarang juga rata-rata berasal
dari Inggris, seperti: Queen, Ed Sheeran, The Script dan The Wanted. Kalau One Direction
nggak ya, maaf banget!
Trus, dari dulu
selalu kepengen tinggal di negara yang menggunakan bahasa Inggris. Bukannya mau
keren-kerenan, lalu seperti kacang lupa akan kulitnya dan Pak Tani, tetapi rasanya
belum afdol dan belum pede kalau belum pernah praktekin bahasa Inggris dengan native speaker. Nggak tau kenapa,
mungkin belum jodoh, tetapi dari dulu bule-bule yang saya kenal dan temui tidak satupun yang berasal dari Inggris. Paling banyak dari Amerika, Prancis
dan Australia. Karena terus terang ya, telinga saya lebih gampang mencerna
kalimat bahasa Inggris yang diucapkan dalam aksen British.
Dulu di tempat saya mengajar, ada salah satu anak namanya Andrew yang berasal dari Inggris. Saya selalu cari cara agar bisa ngobrol dengannya. Dibanding dengan anak-anak lain, saya sangat menikmati ngobrol dengan dia. Penekanan bunyi kata dan kalimat yang khas itu membuat setiap kata terdengar dengan sangat jelas. Itu sebabnya saya sangat menyukai aksen Inggris, dan pengen bisa ngomong dalam bahasa Inggris dengan aksen British. Meskipun tenggorokan sudat diikat pake karet gelang dan setengah mati menekuk lidah, tetap aja yang keluar aksen Melayu. Well, darah memang tidak bisa berbohong ya. Sayang sekali...
Dulu di tempat saya mengajar, ada salah satu anak namanya Andrew yang berasal dari Inggris. Saya selalu cari cara agar bisa ngobrol dengannya. Dibanding dengan anak-anak lain, saya sangat menikmati ngobrol dengan dia. Penekanan bunyi kata dan kalimat yang khas itu membuat setiap kata terdengar dengan sangat jelas. Itu sebabnya saya sangat menyukai aksen Inggris, dan pengen bisa ngomong dalam bahasa Inggris dengan aksen British. Meskipun tenggorokan sudat diikat pake karet gelang dan setengah mati menekuk lidah, tetap aja yang keluar aksen Melayu. Well, darah memang tidak bisa berbohong ya. Sayang sekali...
Inggris memang
salah satu negara yang menarik di Eropa. Bukan satu-satunya negara yang
berbentuk kerajaan, tetapi selalu menjadi negara dengan hirarki paling populer.
Mungkin tidak semua orang kenal Pangeran
Albert dari Monaco, tetapi siapa
yang tidak kenal Pangeran Williams
dan Pangeran Harry? Apalagi kehidupan
dua pangeran ini mirip dua karakter dalam cerita dongeng a la Hans Christian
Anderson. Dua bersaudara, beda karakter. Yang satu kalem, yang satu bengal.
Dari bidang
musik, Inggris adalah yang termasuk ‘eksportir’ musisi-musisi legendaris,
seperti The Beatles, Queen dan The Police yang juga adalah idola-idola
saya dan jutaan warga dunia lainnya yang masih kesohor sampai sekarang, dan mungkin sampai puluhan tahun yang
akan datang. British musicians never die!
Dalam bidang
olahraga, Inggris juga termasuk macannya lapangan bola. Banyak club-club keren yang bersemayam disini: Manchester United, Liverpool, Manchester
City dan lain-lain. Saking kerennya, bahkan yang bukan penggemar sepakbola
juga merasa bangga memakai aksesori yang ada embel-embel atribut club sepakbola tersebut. Saya saja
sampai punya lima jersey Manchester
United, padahal saya nggak ngefans-ngefans banget.
Saya nggak
terlalu fanatik sama club sepakbola, tetapi dulu saya sempat sedikit ‘fanatik’ sama
David Beckham waktu masih kuliah. David Beckham dari Inggris kan ya? Lho, kok jadi nggak yakin gini?
Saya sendiri adalah penggemar Tennis, dan lagi-lagi petenis favorit saya adalah Andy Murray. Oh OK, Andy Murray memang berasal dari Scotlandia, tetapi tetap saja kalau bertanding kemana-mana, dia tercatat sebagai wakil Inggris. See? Sejak dulu sampai sekarang hal-hal yang mengenai Inggris selalu menarik perhatian dan minat saya
Saya sendiri adalah penggemar Tennis, dan lagi-lagi petenis favorit saya adalah Andy Murray. Oh OK, Andy Murray memang berasal dari Scotlandia, tetapi tetap saja kalau bertanding kemana-mana, dia tercatat sebagai wakil Inggris. See? Sejak dulu sampai sekarang hal-hal yang mengenai Inggris selalu menarik perhatian dan minat saya
Tanpa mengurangi
rasa hormat saya kepada bendera negara sendiri, tetapi buat saya pribadi, bendera Union Jack adalah bendera
paling keren sedunia. Sederhana, tetapi sangat kental banget semangatnya.
Apalagi saya memang penggemar berat warna merah. Maklum, saya orangnya setia.
Lho, apa hubungannya ya?
Saya juga sering nonton
film dokumenter tentang London.
Suasana kotanya perpaduan klasik dan modern. Trotoarnya masih bersabahat dengan
pejalan kaki, dengan memberi space
yang manusiawi, sehingga orang-orang yang lalu lalang tidak perlu saling sikut
dan bertubrukan. Di era orang-orang sudah memakai ponsel, konon di London masih
umum ditemukan box-box telepon umum
di pinggir jalan raya. Box telepon di
London sih terlihat indah dan artistik dengan warna merah nirmala-nya yang khas itu, nggak kumuh dan bau pipis kayak di
Jakarta.
Di Inggris juga
banyak spot-spot terkenal sedunia.
Terkenal bukan karena bentuk dan fenomenanya saja, tetapi karena ada nilai
historisnya dan sudah menjadi bagian dari pengetahuan umum. Seperti: Big
Ben, Buckingham Palace, stadion Old Trafford, Westminster Abbey dan lain
sebagainya.
0 komentar:
Posting Komentar