14/06/20

Kembali MENULIS

Hai rekan remaja putra dan putri, bapak-bapak, ibu-ibu dan semua yang ada di sini. Karena itu Inul goyang...


Pertama, saya mau minta maaf karena sudah durhaka sama kalian pembaca blog saya. Saya sudah sangat luaaaaaaammmmaaaa nggak setor tulisan. 
GR banget saya ya, padahal siapa juga yang nungguin saya nulis.

Tulisan terakhir bulan Juli tahun lalu. Trus dari Agustus 2019 sampai dengan Juni 2020 saya ngapain aja?

Sejak menjadi hotelier, durasi waktu saya untuk menulis memang sangat berkurang drastis. Kayak semacam ada distraksi yang mengalihkan perhatian saya dari keranjingan menulis. Padahal dulu saya banci tulis, semua ditulis, termasuk dosa-dosa umat manusia. Siapa tau kelak direkrut jadi malaikat pencatat dosa.

Kalau dibilang nggak punya waktu, ya nggak juga. Saya sebenarnya punya waktu kalau memang niat mau nulis lagi. Tetapi ya seperti yang saya bilang tadi, saya cenderung terdistraksi. Saat ada waktu lowong, saya membaca, menggambar, main sama anjing tetangga, tidur, nongkrong menatap danau Toba.

Kadang memang ada niat untuk menulis. Pas buka laptop, dan FYI, laptop saya loading-nya lama banget, bikin malas nungguin proses. Kayaknya kena virus, karena kemaren waktu laptop saya dipinjam teman untuk ngetik, saya lihat dia bersin-bersin di depan layar. Mungkin virusnya berasal dari situ.

Kadang dapet ide dalam bentuk tema untuk nulis, eh... pas kebetulan lagi rebahan. Pas bangun untuk buka laptop, eh... udah lupa tadi mau nulis apa.
Pas laptop lagi on, eh... malah bingung mau nulis apa. Mungkin akan begitu terus sampai Anggun jadi duta sampo lain.


Selama pandemik Covid 19 ini, sektor pariwisata termasuk sektor yang paling KO dihajar efek virus Corona, Hotel menjadi sepi, dan saya pun menjadi punya lebih banyak waktu untuk.....ehmmm, rebahan sambil nonton film kartun favorit saya: Jacob Two-two, di Youtube. Saya juga nonton video jadul tahun 90'an, Mak Beti, Friends, Derry Girls dan lain-lain.

Saya kan orangnya gatelan, ibaratnya nggak mau kalah, tetapi dalam konteks positif ya. Jadi selama menikmati video-video di Youtube, saya jadi kepikiran “kok saya cuma jadi penonton?”, “kok saya nggak memposisikan diri juga sebagai objek yang ditonton?”.


Akhirnya saya bikinlah konten video Youtube yang segmented. Ya, saya memang maunya begitu, ada segmennya, jadi yang nonton juga terfiltrasi, penonton yang bener-bener mencari dan pengen melihat konten itu.
Males banget kan video kita dikomentari oleh orang-orang yang nggak ngerti dan nggak nyambung. Makanya subscriber-nya juga cuma bisa disaingi jumlah jari tangan doang. Saya juga bingung kok ada yang mau subscribe sih?
Cuma di-subscribe sepuluh orang aja saya sudah tertekan karena jadi mikirin harus loyal bikin dan upload video yang ada substansinya. Bagaimana dengan mereka yang subscriber-nya jutaan itu ya?


Kadung asyik upload video, tiba-tiba ada satu komentar yang sebenarnya nggak ngomentarin videonya, tapi langsung membuat saya....**bayangin saja ekspresi saya saat terhenyak, lalu mata berkaca-kaca, lalu buru-buru ngusap air mata pake kanebo**.
Komentarnya simple aja satu kalimat, “Bang Harrys, nulis lagi dong di blog”. 

Jedderrrrrrrrrrrrrrrrrrr..., kayak disambar petir. Eh, bukan disambar petir sih, mampus dong saya. Tapi kayak dengar suara petir yang menggelegar dan mengingatkan saya bahwa hujan sudah lama tidak turun.
Beneran! Saya disadarkan bahwa saya sudah lama  tidak menulis, dan buat saya itu dosaaaa banget karena menulis itu adalah passion utama saya selain penari latar.
Jadi kayak semacam reminder sekaligus titik balik untuk bertekad mau aktif menulis lagi.

Ma kasih ya, Jaka Faried. Ya, itulah nama yang sudah mengingatkan saya untuk kembali ke jalan yang benar.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar